Jumlah artikel: 406

“Sungguh Berharga!” (III): Menjadikan Waktu sebagai Teman

Ketika kita merasakan berlalunya waktu, kita bisa menjadi setia dan demikian semakin bahagia. Namun bagian pentingnya tantangan di zaman kita ini adalah terus menerus mencari Tuhan dan mengarahkan hati kita kepada Dia.

Teks rohani

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (I): Yesus, Apa yang Harus Kulakukan?

Dalam artikel pertama tentang kebajikan manusia ini, kita akan membahas tentang bagaimana semua kehendak kita dapat menemukan keselarasannya di dalam Tuhan. Menemukan ini membutuhkan waktu dan usaha, tetapi membuat kita bebas untuk mencintai.

Hidup Kristiani

"Sungguh Berharga!" (II) : Diberkatilah Orang yang Mengandalkan Tuhan

Kitab Suci tidak mewartakan tentang definisi teoretis dari kesetiaan, tapi mewartakan Siapa yang setia.

Teks rohani

Mediterania Baru: Menuju Yesus, Melalui Maria

Sebagai seorang imam muda, Santo Josemaria memahami dengan kedalaman yang baru kebenaran yang telah diketahuinya. “Kemarin saya menemukan satu Mediterania lagi: jika saya adalah putra dari Allah Bapaku, maka saya juga adalah seorang putra dari Maria Bundaku.”

Teks rohani

“Sungguh Berharga!” (I): Sebuah Kekuatan yang Menaklukan Waktu

Kesetiaan adalah kebajikan yang muncul dalam hubungan antar manusia – dan juga dengan Tuhan – ketika kita percaya pada cinta orang lain.

Teks rohani

Motu Propio “Ad charisma tuendum”: Tanya-jawab

Berikut ini tanya-jawab yang dibuat oleh Kantor Informasi Opus Dei tentang Motu Propio “Ad charisma tuendum”.

Dari Prelatur

Surat dari Bapa Prelat mengenai Motu Proprio “Ad charisma tuendum”

Monsignor Fernando Ocariz, Bapa Prelat Opus Dei, menulis tentang Motu Proprio Paus Fransiskus “Ad charisma tuendum” ("Untuk Menjaga Kharisma").

Surat Pastoral

Surat Bapa Prelat 19 Maret 2022

Dalam surat pastoral ini, Bapa Prelat Opus Dei merenungkan beberapa aspek mengenai kesetiaan kepada Yesus Kristus dan mengenai panggilan Opus Dei menurut ajaran Santo Josemaría.

Surat Pastoral

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (XII): Hal Yang Lebih Penting

Tantangan untuk menjadi miskin dalam Roh ketika hidup di tengah dunia.

Teks rohani

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (XI): Ketika Dunia berbicara kepada kita

Keugaharian dalam keinginan untuk mengetahui suatu hal memampukan kita untuk meraih kebenaran terdalam tentang dunia, dan memiliki jiwa kontemplatif di tengah dunia.

Teks rohani