Jumlah artikel: 406

Surat dari Bapa Prelat (1 Oktober 2018)

Pada peringatan sembilan puluh tahun berdirinya Opus Dei, Bapa Prelat mengajak kita untuk merefleksikan berkat-berkat Tuhan dan memperbarui rasa syukur kita.

Surat Pastoral

Pesan dari Bapa Prelat (10 Mei 2018)

Bapa Prelat menghimbau semua umat Kristiani untuk berdoa bagi para imam dan memohon perantaraan Bunda Maria.

Surat Pastoral

Refleksi atas buku Jalan

Kesaksian dari Hiasintus Eko Pompang

Surat Pastoral Bapa Prelat (Januari 2018)

Surat Pastoral dari Bapa Prelat Opus Dei

Surat Pastoral

Pertemuan dengan Yesus

“Yesus telah tinggal dalam Ekaristi untuk membantu kita mengatasi kelemahan-kelemahan kita, keragu-raguan kita, ketakutan kita. Dan di atas segalanya, Dia berada di sana untuk mengajar kita mencintai, untuk menarik kita pada Cinta-Nya.”

Yesus Kristus

Surat dari Bapa Prelat (September 2015)

Dalam surat ini Bapa Prelat merenungkan hubungan antara Salib dan sukacita, dan meminta kita semua untuk mengintensifkan doa bagi keluarga-keluarga dan bagi Sinode Para Uskup yang akan datang.

Surat Pastoral

Surat dari Bapa Prelat (Agustus 2015)

Dalam konteks tahun Bunda Maria untuk keluarga di Opus Dei, Bapa Prelat merenungkan peran orang tua yang utama untuk membimbing kehidupan afektif anak-anak mereka.

Surat Pastoral

Surat dari Bapa Prelat (Juli 2014)

Bapa Prelat mengingatkan kita bahwa tanggung jawab untuk mendidik anak-anak dalam iman pertama-tama adalah tugas orang tua, dan Bapa Prelat meminta kita untuk berdoa lebih intensif bagi Sinode para Uskup tentang keluarga.

Surat Pastoral

eBook (dengan bahasa Inggris): Katekese untuk Keluarga (Vol. I)

8 hal pertama dari Audiensi Umum dengan Paus Fransiskus pada topik keluarga, dalam format pdf dan epub.

Dari Bapa Suci

Novena untuk Pernikahan yang Bahagia dan Tulus

Santo Josemaría Escrivá (1902-1975), Imam dan Bapa Pendiri Opus Dei, percaya bahwa "orang-orang yang dipanggil untuk hidup menikah akan, dengan rahmat Allah, menemukan dalam mereka hidup mereka semua yang dibutuhkan untuk menjadi kudus, untuk mengidentifikasikan diri mereka masing-masing hari demi hari semakin serupa dengan Yesus Kristus, dan untuk menuntun orang-orang dengan siapa mereka hidup kepada Allah."