Number of articles: 329

Motu Propio “Ad charisma tuendum”: Tanya-jawab

Berikut ini tanya-jawab yang dibuat oleh Kantor Informasi Opus Dei tentang Motu Propio “Ad charisma tuendum”.

Dari Prelatur

SURAT BAPA PRELAT 19 MARET 2022

Dalam surat pastoral ini, Bapa Prelat Opus Dei merenungkan beberapa aspek mengenai kesetiaan kepada Yesus Kristus dan mengenai panggilan Opus Dei menurut ajaran Santo Josemaría.

Surat Pastoral

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (XII): Hal Yang Lebih Penting

Tantangan untuk menjadi miskin dalam Roh ketika hidup di tengah dunia.

Teks rohani

Sungguh Manusia, Sungguh Ilahi (XI): Ketika Dunia berbicara kepada kita

Keugaharian dalam keinginan untuk mengetahui suatu hal memampukan kita untuk meraih kebenaran terdalam tentang dunia, dan memiliki jiwa kontemplatif di tengah dunia.

Teks rohani

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (X): "Aku akan mengikuti Engkau kemana saja Engkau pergi"

Ketabahan merupakan kebajikan yang memungkinkan kita untuk mengikuti Yesus tanpa tunduk pada kondisi yang terus berubah dalam hidup dan lingkungan sekitar kita.

Teks rohani

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (IX): Melihat dengan Kacamata Ilahi

Beberapa kebajikan yang dapat membantu kita menjadi jiwa yang kontemplatif di tengah aktivitas sehari-hari yang biasa kita lakukan. Sebuah artikel baru dalam seri tentang kebajikan.

Teks rohani

Sungguh Manusia, Sungguh Ilahi (VIII): Pergulatan Formasi Kita

Kita perlu menumbuhkan “rasa keingintahuan yang sehat untuk mengenal dunia kita secara mendalam dan mengatasi rintangan yang menghalangi kita untuk melakukannya." Sebuah artikel baru dalam seri tentang kebajikan.

Teks rohani

Sungguh Manusiawi, Sungguh Ilahi (VII) : Pekerjaan Kita, Ragi Ilahi

Saat kita bekerja demi Cinta Allah dan sahabat-sahabat kita, pekerjaan kita menjadi “Ragi Ilahi” bersatu dengan pengurbanan Kristus, membantu mengubah dunia. Sebuah artikel baru di seri ini mengenai keutamaan-keutamaan.

Teks rohani

“Satu Kali Doa Bapa Kami, Dua Kali Salam Maria…dan Itu Saja?”

Alberto, tinggal di Oporto, Portugal, adalah anak dari seorang nelayan. Seorang kooperator Opus Dei, dia menceritakan bagaimana dia menemukan kembali sakramen pengakuan dosa setelah 18 tahun.

Kooperator

Di Kenya: Pembaptisan di Tengah Pandemi

Njoki, seorang Kooperator Opus Dei yang tinggal di Kenya, berbicara tentang membantu seorang teman menjadi Katolik di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

Kesaksian Pribadi