Surat dari Bapa Prelat (28 Oktober 2020)
Dalam surat pastoral baru ini, Mons. Fernando Ocáriz berefleksi atas semangat Opus Dei dan atas sifat-sifat panggilannya berbagai anggota yang ada dalam Opus Dei yang dijalankan sesuai dengan situasi personalnya masing-masing.
Jillian, Singapura: “Saya mengubah cara pandang saya”
Jillian berusia 26 tahun. Sukacita yang ia lihat dalam diri orang lain mendorongnya untuk menemukan panggilannya sendiri di Opus Dei. “Saya melihat dunia dengan mata baru, menemukan Tuhan dalam pekerjaan sehari-hari dan dalam tindakan kasih yang sederhana.”
Laura, Spanyol: “saya adalah seorang numerary selama 25 tahun. Saya tidak merasa tahun-tahun itu telah menjadi sia-sia”
Laura, seorang dokter di Barcelona, adalah anggota numerary Opus Dei selama 25 tahun. Di tahun 2020, setelah melalui proses permenungan yang mendalam, dia memutuskan untuk keluar dari Opus Dei. “Pengalaman keseluruhannya, tanpa ragu, adalah positif; saya sama sekali tidak menganggap tahun-tahun itu sia-sia” katanya, menggaris bawahi pembinaan yang diterimanya, mereka yang dia temui, dan cara dia belajar menghayati kebajikan-kebajikan secara normal.
“Satu persatu”: Opus Dei dalam kisah hidup pribadi
Tidak ada dua orang yang sama. Begitu pula tidak ada dua kehidupan yang identik. Opus Dei adalah setiap orang yang mewujudkan karisma Opus Dei, menurut Bapa Prelat. "Satu persatu" adalah mosaik dari wajah- wajah yang beragam dari lima benua yang menceritakan kehidupan mereka sejak perjumpaan mereka dengan Opus Dei.
Mark dari Singapura: “Itu memerlukan 30 tahun untuk mengatakan iya kepada Tuhan“
Mark pertama kali mengenal dengan Opus Dei pada tahun 1990-an tetapi ragu untuk mengatakan iya kepada Tuhan selama beberapa dekade karena dia merasa diri tidak siap. Sebuah retret yang akhirnya menolong dia menyadari bahwa Tuhan tidak memanggil yang sempurna tetapi menolong yang terpanggil untuk tumbuh dalam kekudusan. Hari ini, sebagai suami, ayah dan manajer portofolio, dia menemukan sukacita dalam doa, kekuatan dalam perkerjaannya, dan kehadirannya makin terasa bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya.
“Sungguh Berharga!” (IV) : Dari Generasi ke Generasi
Seiring berlalunya waktu dan generasi, keluarga Opus Dei dipanggil untuk tetap setia pada anugerah yang Tuhan berikan kepada dunia lewat Opus Dei pada tanggal 2 Oktober 1928. Semanagat dan ajaran itu adalah sebuah karisma "yang lama seperti Injil, dan baru juga seperti Injil".
“Sungguh Berharga!” (III): Menjadikan Waktu sebagai Teman
Ketika kita merasakan berlalunya waktu, kita bisa menjadi setia dan demikian semakin bahagia. Namun bagian pentingnya tantangan di zaman kita ini adalah terus menerus mencari Tuhan dan mengarahkan hati kita kepada Dia.
"Sungguh Berharga!" (II) : Diberkatilah Orang yang Mengandalkan Tuhan
Kitab Suci tidak mewartakan tentang definisi teoretis dari kesetiaan, tapi mewartakan Siapa yang setia.
Surat Pastoral (28 Oktober 2020)
Surat pastoral ini dari Mons. Fernando Ocáriz membuat refleksi atas semangat Opus Dei dan atas berbagai situasinya macam-macam anggota Opus Dei yang sesungguhnya memiliki panggilan yang sama.
Sesuatu yang Hebat itu Adalah Cinta (XI): Buah Kesetiaan
"Hidup kita juga dapat berbagi dalam buah berlimpah yang dihasilkan oleh kehidupan Yesus, jika kita menunjukkan kepada-Nya kepada orang lain melalui kehidupan kita sendiri, jika kita membiarkan Dia mengasihi dengan hati kita sendiri."









