"Dilexi te," Seruan Apostolik Pertama Paus Leo XIV

Surat kepada seluruh umat Kristiani ini merupakan kelanjutan dari proyek yang dimulai oleh pendahulu Paus Leo, Paus Fransiskus, dengan tema pelayanan kepada kaum miskin, yang wajahnya kita saksikan "penderitaan orang-orang tak berdosa, dan karenanya penderitaan Kristus sendiri."

Epub ► Dilexi Te

PDF ► Dilexi Te


“Dilexi te” (Aku telah mengasihimu) adalah seruan apostolik pertama Paus Leo XIV, yang diumumkan pada 9 Oktober 2025. Berpusat pada kasih Kristus yang istimewa bagi kaum miskin dan panggilan bagi Gereja untuk memperbarui solidaritasnya dengan kaum terpinggirkan, surat ini mengajak semua umat Kristiani untuk menghayati iman yang penuh kasih sekaligus transformatif.

Bab pertama merefleksikan makna Kristiani dari kepedulian terhadap kaum miskin, mengingatkan kita bahwa hal itu bukan sekadar tindakan filantropi, melainkan ungkapan iman yang hakiki. Bab ini mengajak kita untuk mendengarkan "jeritan kaum miskin" dan mengenali berbagai bentuk kemiskinan (material, moral, dan spiritual) yang menantang hati nurani Kristiani.

Bab kedua menjelaskan kasih Allah yang istimewa bagi kaum miskin sebagai ungkapan belas kasih-Nya. Bab ini menampilkan Kristus sebagai teladan kedekatan dan pelayanan, serta mengingatkan kita bahwa kasih kepada sesama tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada Allah: karya belas kasih adalah standar penghakiman terakhir.

Bab ketiga mengulas sejarah pelayanan Gereja kepada mereka yang membutuhkan, menunjukkan jalinan kasih dan dedikasi yang berkelanjutan yang telah menopang kehidupan Kristen selama berabad-abad.

Bab keempat mengeksplorasi dimensi sosial dari komitmen ini, menyoroti Ajaran Sosial Gereja dan dorongan Konsili Vatikan II. Bab ini mengecam struktur-struktur yang menciptakan ketimpangan dan menyerukan untuk menghargai pengalaman dan kebijaksanaan kaum miskin sebagai anugerah bagi seluruh komunitas gerejawi.

Bab kelima dan terakhir diakhiri dengan seruan untuk pertobatan pribadi dan komunal. Bab ini mengingatkan kita bahwa kepedulian terhadap kaum miskin adalah tugas yang terus-menerus dan sehari-hari, dan bahwa setiap tindakan nyata berupa bantuan dan kedekatan, sekecil apa pun, merupakan ungkapan Injil yang hidup di dunia saat ini.