Membangun Pasar yang Berbasis Etika

Dua orang profesor dari Universitas Pontifikal Salib Suci berbicara tentang sebuah program inter-disiplinari yang baru yang bertujuan untuk menekankan pentingnya kebaikan umum (common good) dalam dunia bisnis dan keuangan.

(Romereports.com) Krisis utang Eropa telah membawa pasar-pasar ekonomi dunia kedalam kereta maut (roller coaster) yang naik-turun.  Krisis tersebut telah membuka peluang terbentuknya pemerintahan-pemerintahan yang baru di Yunani, Spanyol dan Itali.

Banyak ahli yang mengatakan bahwa problem mendasar dari ketidakstabilan finansial ini adalah kurangnya etika dari mereka yang bekerja di sektor ini.

Para teolog dan profesor di Roma sedang berkumpul untuk membentuk suatu usaha yang lebih terkonsentrasi dalam mempromosikan moralitas ketika mengajarkan mata kuliah bisnis dan keuangan.

Prof. Francesco Limone

Universitas Pontifikal Salib Suci (Roma)

"Kita sudah mulai mengadakan serangkaian seminar ini dalam rangka mencari "lingkaran nilai-nilai" (virtuouscircles) yang dapat tercipta antara etika (yang mengingatkan kita akan tijuan akhir dari pekerjaan kita) dan barang/jasa yang dihasilkan (yang menopang berkembangnya sistem pasar)."

 

Msgr. Prof. Martin Schlag

Direktur Akedemi, Program "Pasar, Budaya dan Etika"

Saya pikir ketika kita mengajar mata kuliah etika bisnis, hal ini seharusnya tidak seperti mengajar bagaimana sopan-santun di meja makan untuk melahap yang lainnya namun dimaksudkan untuk benar-benar mengubah juga pola diet-nya.

Untuk menciptakan sebuah ekonomi global berlandaskan etika, kelompok para teolog dan profesor ini juga mempertimbangkan ajaran-ajaran sosial dari semua agama di dunia.

Msgr. Prof. Martin Schlag

Direktur Akademi, Universitas Pontifikal Salib Suci (Roma)

"Semua agama besar telah memberikan kontribusi pada pertanyaan-pertanyaan sosial dan etika sosial.  Kita tidak bisa memecahkan semua permasalahan dunia dengan cara kita sendiri, jadi kita mesti bekerjasama juga dengan agama-agama dan denominasi-denominasi kepercayaan lainnya."

Kelompok para teolog dan profesor ini telah menciptakan sebuah kongres internasional yang disebut Pasar Bebas dan Budaya Kebaikan Umum (Common Good).  Mereka bertemu setiap dua bulan sekali dengan kalangan akademik, pengusaha, dan para pemenang hadiah Nobel di bidang ekonomi, bergulat untuk menempatkan etika (nilai-nilai moral) ditengah-tengah bangunan ekonomi dunia yang baru.

Untuk info selanjutnya:  https://www.mceproject.it/en.html