Dasawarsa Kanonisasi Santo Josemaria

Pada tanggal 6 Oktober 2002, sepuluh tahun yang lalu, Bapa Paus Yohanes Paulus II meng-kanonisasikan Josemaria Escriva, pendiri Opus Dei.

 

Sepuluh tahun yang lalu, pada tanggal 6 Oktober 2002, Bapa Paus Yohanes Paulus II meng-kanonisasikan pendiri Opus Dei, Josemaria Escriva, dalam perayan Misa Kudus di Lapangan Basilika Santo Petrus di Roma yang dihadiri oleh sekitar 450,000 umat dari lima benua. Lapangan Santo Petrus tidak dapat menampung sedemikian banyak orang sehingga kerumunan umat meluap memenuhi jalan-jalan dan lapangan-lapangan di sekitar nya.

Setelah Misa selesai, dengan "Popemobile" Bapa Paus berkenan berkeliling lapangan Santo Petrus dan sepanjang jalan Via della Conciliazione didampingi oleh Prelat Opus Dei untuk menyapa semua yang hadir dalam upacara itu.

Hari-hari berikutnya, tanggal 7-10 Oktober dirayakan Misa-misa Syukur atas kanonisasi St Josemaria. Yang pertama diselenggarakan di lapangan Basilika Santo Petrus oleh Uskup Javier Echevarria, Prelat Opus Dei yang kemudian dilanjutkan dengan audiensi dengan Bapa Suci. Sri Paus berbicara tentang Santo yang baru, yang selalu menunjukkan sikap ingin melayani semua jiwa tanpa pamrih: "yang jelas terlihat dalam dedikasi Santo Josemaria pada pelayanan imamat dan dari semangat yang besar dalam mendorong begitu banyak karya evangelisasi dan pembangunan masyarakat untuk membantu orang yang termiskin. "

Pada tanggal 8 dan 9 Oktober, Misa Syukur diselenggarakan di beberapa basilika dan gereja di Roma, diantaranya oleh para Kardinal, Uskup dan Uskup Agung dari seluruh dunia dalam 18 bahasa: Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Ceko, Cina, Belanda, Inggris, Latin, Finlandia, Perancis, Jerman, Hungaria, Italia, Jepang, Lithuania, Polandia, Portugis, Spanyol, dan Swedia.

Presiden Dewan Kepausan untuk Kebudayaan, Kardinal Poupard memimpin salah satu dari konselebrasi dalam bahasa Perancis di Basilika Santa Maria di Trastevere. 

Sekitar 2.500 orang dari Amerika Serikat berkumpul di Santa Maria Maggiore untuk menghadiri Misa yang dirayakan oleh Mgr. John Myers, Uskup Agung dari Newark, New Jersey.

Dua Misa syukur dipersembahkan dalam bahasa Itali, oleh Kardinal Giovanni Battista Re dan Kardinal Camillo Ruini di Basilika Para Rasul Kudus dan Basilika Santo Yohanes Lateran Dalam kotbahnya, Kardinal Ruini, yang pada waktu itu menjabat Vikaris Paus untuk Keuskupan Roma, menyebut Santo Josemaria sebagai "seorang kontemplatif Wajah Kristus." Dari persekutuan hidupnya dengan Kristus yang sangat dalam "kita dapat memahami dinamika apostolik yang besar, yang merupakan ciri khas hidupnya". Oleh karena itu, " Roh Kudus telah membuat St Josemaria menjadi teladan dan kothbahnya adalah suatu referensi yang ‘berharga’ untuk karya evangelisasi."

Di Basilika Santo Eugenio dirayakan Misa Syukur yang terakhir oleh Prelat Opus Dei, Mgr. Javier Echevarria pada 10 Oktober 2002. Setelah itu, perayaan resmi kanonisasi Santo Josemaria berakhir dengan pemindahan jenazah Santo Josemaria dari Basilika Santo Eugenio kembali ke Gereja Prelatura Santa Maria Pencinta Damai, di mana jenazah disemayamkan dibawah altar utama.

Dari tanggal 3 Oktober ratusan ribu umat peziarah bergilir berdoa di d hadapan jenazah Santo Josemaria di basilika Santo Eugenio.

Dalam homili Mgr. Javier Echevarria mengatakan bahwa setelah hari-hari perayaan kanonisasi yang tidak dapat dilupakan itu, Opus Dei memulai tahap baru: "masa untuk kasih yang lebih mendalam pada Allah, karya kerasulan yang lebih konstan, pelayanan yang lebih murah hati bagi Gereja dan seluruh umat manusia. Singkatnya, ini adalah masa untuk kesetiaan yang lebih besar pada semangat penyucian diri di tengah dunia, semangat yang telah ditinggal oleh pendiri Opus Dei bagi kita sebagai harta pusaka. " Periode baru ini , kata Bapa Prelat , adalah waktu "untuk pertobatan pribadi sehari-hari." 

Sumber : www.josemariaescriva.info/Canonization