35 Imam Baru

35 Imam dari 15 negara adalah imam-imam yang baru saja ditahbiskan oleh Prelat Opus Dei di Roma

Monsinyur Javier Echevarria, Prelat Opus Dei telah menahbiskan 35 imam baru hari Sabtu yang lalu. Perayaan penahbisan berlangsung di Basilika Santo Eugenio di Roma. Imam-imam itu berasal dari Italia, Spanyol, Holand, Singapura, Argentina, Colombia, Nigeria, Amerika Serikat, Perancis, Austria, Brasil, Meksiko, El Salvador, Polandia dan Uganda

“Semoga hidup kalian berdasarkan atas Hidup Yesus dalam Ekaristi”, kata Prelat kepada imam-imam baru tersebut di dalam homilinya. Mulai dari hari ini “ perayaan Ekaristi harus menjadi pusat dan akar hidup kita setiap hari dari perjalanan kita di dunia ini”,

Monsinyur Echevarria mengajak 35 imam baru itu untuk hidup mengabdi melayani jiwa-jiwa, ‘satu persatu’. “ Jalankan pelayanan imamat ini dengan ciri-ciri khas gembala yang baik, yang mengurbankan hidup bagi semua tanpa perbedaan dan bersatu dengan Bapa Paus dan Bapa Uskup di keuskupan di mana kalian akan melaksanakan pelayanan ini (…) Hati kalian, bersatu dengan Hati Kudus Yesus, akan mendorong kalian untuk mencapai lebih jauh, untuk selalu bersedia terhadap semua umat; dan lebih lagi, akan mendorong kalian untuk mencari dan menemui semua umat”.

Bapa Prelat menyalami “dengan sepenuh hati para orang tua, saudara-saudara dan kerabat para imam yang baru”. Beliau juga menyampaikan bahwa “ kita harus berdoa bagi para imam baru ini lebih banyak dari sebelumnya, karena mereka sekarang memikul tanggung jawab yang besar.” Jangan Anda tinggalkan mereka sendirian”, seru Bapa Prelat kepada para hadirin di dalam Basilika. “ Mari kita memohon kepada Bunda Maria, Bunda Yesus Kristus, Imam Agung dan Abadi,  untuk kesetiaan dan kesucian putra-putranya, para imam baru ini. Di dalam litani para kudus, para umat juga memohon perlindungan dari Beato Yohanes Paulus II. 

Salah satu dari imam yang baru adalah Damien Lim Guan Heng, dari Singapura. Sebelum pergi ke Roma untuk menuntut ilmu gerejawi,  ia bekerja di bank di negaranya dan juga di Taiwan. Ia mengenal Gereja Katolik dari kakaknya yang telah menjadi Katolik lebih dulu.

José Manuel Giménez Amaya, salah satu imam lainnya adalah dosen anatomi dan embryologi di universitas Madrid. Spesialisasinya adalah nuerosains

Ivan Kanyike Mukalazi, lahir 29 tahun yang lalu di Kampala, Uganda. Ia adalah anggota Opus Dei pertama dari Uganda yang menjadi imam

Alejandro Macía, dari  Colombia, bekerja membuat software, pertama di Microsoft, kemudian di Oracle sampai pada saatnya dia pergi ke Roma untuk kuliah dalam ilmu gerejawi di Universitas Potnifikal Salib Suci.

Dari 35 imam baru ini yang paling tua adalah Paolo Calzona, lahir di Catanzaro (Italia) pada tahun 1949, dan yang termuda adalah Lucas Buch, lahir di Barcelona (Spanyol ) pada tahun 1983.